Kangkung - Inovasi Pupuk Kompos Kelompok Tani Desa Kangkung

Inovasi Pupuk Kompos Kelompok Tani Desa Kangkung

Kangkungkendalkab.com.id

Kelompok Tani "Lestari Maju" dan "Balong Makmur" Bersama Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok 104 Universitas PGRI Semarang mekakukan kegiatan Pembuatan pupuk kompos pada hari Jumat, 23 februari 2024 di laksanakan  pada jam 15.30 sampai jam 17.00.

Mengapa Harus Pupuk Kompos/Organik?

Seiring berkembangnya zaman berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penduduk. Dimana dari hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan baik dari bidang politik, pendidikan, ekonomi bahkan hingga lingkungan. Dari jumlah penduduk desa Kangkung, kecamatan Kangkung yang semakin meningkat mengakibatkan daya konsumtif di Masyarakat meningkat pula, hal tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan baik sampah organik maupun Non-orgarik. Berbagai upaya sudah banyak Diselenggarakan guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya yaitu pembuatan pupuk kompos Berbahan dasar sampah rumah tangga. Pengomposan ialah salah satu dari berbagai metode pengolahan sampah organik dimana bertujuan Untuk mengurangi dan juga mengubah komposisi sampah menjadi produk yang bermanfaat. Pengomposan merupakan salah satu pengolahan limbah organik menjadi produk baru Berupa humus dan pada umumnya kompos terbuat dari limbah organik yang berasal dari tumbuhan dan Kotoran hewan, yang sengaja ditambahkan agar terjadi keseimbangan unsur nitrogen dan karbon Sehingga mempercepat proses pembusukan dan menghasilkan rasio N/C yang ideal. Sehingga berangkat dari permasalahan yang ditemui di masyarakat dimana limbah sampah organik di desa Kangkung, kecamatan kangkung harapan yang ada selama ini hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada pengolahan yang dilakukan dan apabila dapat dilakukan pengolahan yang tepat limbah organik tersebut dapat bermanfaat dan memiliki nilai tambah apabila jumlahnya diperbanyak atau diproduksi secara masal.

Dalam proses pembuatan kompos yang dilakukan jenis limbah rumah tangga yang diguanakan berasal dari jerami padi atau brangkas tanaman lainnya sebanyak = 2 ton (dicacah dengan mesin pencacah), kotoran ternak = 200 kg, legume = 40 kg, sumber P (tepung tulang) = 40 kg, kapur dolomit = 100 kg, molase atau gula aren = 10 kg, dan mikroba pelarut P dan agensia hayati bio P60. Sumber P  ini selanjutnya akan diurai oleh decomposer menjadi pupuk kompos.Waktu yang dibutuhkan dari proses ini mulai persiapan hingga pupuk kompos siap digunakan diperkirakan membutuhkan waktu 1 sampai 3 minggu tergantung kapasitas pupuk yang akan dibuat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah rumah tangga yang berada di lingkungan desa dan apabila dapat diproduksi dalam sekala besar atau secara masala makan akan memiliki nilai tambahan. Diharapkan pula produk kompos ini dapat menjadi alternatif bagi para masyarakat desa untuk Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pupuk buatan pabrik yang sudah sering digunakan oleh masyarakat desa.

Manfaat Penggunaan Pupuk Kompos?

Kompos tidak hanya berfungsi untuk menambah unsur hara, tetapi juga menjaga fungsi tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Dibandingkan pupuk dengan bahan anorganik, pupuk kompos jauh lebih memiliki manfaat. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Nutrisi pada Tanaman, Tanah yang baik adalah tanah yang melekat satu sama lain (Debu, Pasir, Liat), kompos merupakan perekat buti2 tanah, dan mampu menjadi penyeimbang tingkat kerekatan tanah, juga menjadi daya tarik bagi mikroorganisme untuk berkatifitas di dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur.

2. Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK), KTK merupakan sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah. Tanah dengan KTK tinggilebih mampu menyedakan unsur hara daripada tanah dengan KTK yang rendah, salah satu cara untuk meningkatkan KTK adalah memberikan kompos. Kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah. Kompos yang berisi mikroorgansime dapat membuat tanah menjadi sejuk, tidak terlalu lemabb, dan tidak terlalu kering.

3. Meningkatkan pH Tanah pada Tanah Asam, Tanah yang asam terkadang dikarenakan hujan yang berkpeanjangan sehingga dapat mencuci ion-ion seperti Ca, Mg, K dan P. Pada tanah yang asam P akan terikat A1. Pada tanah yang asam jumlah O2 sedikit sehingga bakteri aerob dalam tanah tidak menguraikan bahan organik dalam tanah.

4. Meningkatkan Ketersediaan Unsur Mikro, 

Tidak hanya unsur makro saja yang disedikan oleh kompos untuk tanaman, tetatpi juga unsur mikro sepeti Zn, Mn, Cu, Fe, dan Mo.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100194/berbagai-manfaat-pupuk-kompos/


Dipost : 25 Februari 2024 | Dilihat : 219

Share :